Sabtu, 10 Juni 2017

MISKOMUNIKASI

MISKOMUNIKASI DALAM DUNIA TEKNIK SIPIL




Dalam berlangsungya kegiatan suatu organisasi pastinya akan melibatkan banyak individu karena pada dasarnya organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai bersama. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, didalam organisasi terjadi interaksi antar anggotanya diseluruh lini. Atau dapat dikatakan sebagai sebuah interaksi. Interaksi adalah proses yang melibatkan komunikasi dengan seseorang atau lebih.

Komunikasi sendiri merupakan suatu penyampaian informasi baik berupa pesan, ide, maupun gagasan kepada pihak lain agar terjadi saling terpengaruhi diantara keduanya. Biasanya komunikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan / verbal ( kata-kata ) maupun bahasa isyarat / non-verbal ( missal senyum ). Beberapa komponen komunikasi antara lain adalah :

  •Pengirim, adalah pihak yang mengirimkan pesan.
  •Pesan, adalah isi atau maksud yang ingin disampaikan pada pihak lain.
  •Saluran, adalah media penyampaian pesan kepada pihak lain.
  •Penerima, adalah pihak yang menerima pesan dari pengirim.
  •Umpan balik ( feed back ), adalah tanggapan yang diperoleh dari pesan yang disampaikan.
  •Protocol, aturan yang disepakati dalam menjalankan komunikasi.
 
Didalam suatu organisasi, komunikasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan ( goal line ). Atau bahkan sebuah komunikasi dapat dianalogikan sebagai sebuah pilar penopang utama organisasi. Karena hampir seluruh kegiatan dari organisasi berlangsung melalui komunikasi antar anggotanya. Salah komunikasi ( mis communication ) dapat menjadi masalah besar bagi suatu organisasi karena dapat merusak rencana organisasi kedepannya.

                                                         Gambar MiSs Communication

Salah komunikasi ( miSs communication ) adalah proses penyampaian informasi baik berupa pesan, ide, maupun gagasan kepada pihak lain, akan tetapi disini terjadi perbedaan pengertian antara satu pihak dengan pihak lainnya mengenai informasi yang dimaksud. Banyak hal yang membuat mis communication ini terjadi, misalnya :
  
        Proses penyampaian informasi yang tidak efektif. Terkadang pengirim memiliki kesulitan dalam menentukan cara terbaik untuk penyampaian pesan kepada penerima, sehingga pesan ditafsirkan salah  oleh kedua belah pihak.
 
       Ambiguitas informasi, sehingga membuat adanya perbedaan tafsiran antara kedua belah pihak (pengirim dan penerima).Artinya informasi ataupun pesan yang disampaikan ditafsirkan berbeda antara penerima dan pengirim sehinga tanggapan yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan.

           Kurang cakapnya penerima dalam menguasai informasi yang disampaikan.
Dalam suatu penyampaian informsasi, penerima dituntut mampu menafsirkan dengn tepat maksud dari informasi atau pesan yang diterimanya.
 
           Adanya keenganan penerima bertanya kembali mengenai pesan yang disampaikan.
Dalam beberapa hal, terkadang penerima pesan sangat enggan bertanya sekali lagi untuk memastikan maksud informasi yang disampaikan oleh pengirim, salah penyebabnya adalah karena penerima merasa sudah yakin mengerti apa yang dimaksudkan pesan dari pengirim.

Mis communication secara tidak langsung juga dapat membuat keefektivitasan kerja suatu organisasi menjadi menurun, sehingga waktu kerja organisasi jadi berkurang ( terbuang ). Misalnya, Seorang atasan memberi tugas kepada dua orang bawahannya, tetapi hanya satu bawahan yang mengerti maksud dari tugas itu, sedangkan yang satu lagi menafsirkan tugasnya sama dengan bawahan pertama. Sehingga mereka pun mengerjakan tugas yang sama. Dari hal tersebut dapat dilihat jika mis communication membuat pembagian kerja menjadi tidak teratur sehingga menurunkan efektivitas kerja organisasi.

Mis communication dalam suatu organisasi mutlak dapat terjadi, sekarang tinggal bagaimana suatu organisasi mengantisipasi dan meminimalisir akan hal tersebut pada antar lini organisasinya, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh mis communication ini tidak terlalu buruk bagi organisasi.


          Cara Menghindari Miskomunikasi

1.Hargai lawan bicara
 
Menghormati dan menghargai orang yang diajak bicara akan membuat kita cenderung berhati-hati dalam mengungkapkan setiap kata. Termasuk, ketika menegur anggota tim yang melakukan kesalahan, sehingga apa yang ingin kita sampaikan dapat dimengerti, dipahami, dan tidak membuat yang diajak bicara atau ditegur menjadi marah
 
Pakar komunikasi, Dale Carnegie, dalam buku ‘How to Win Friends and Influence People’ bahkan mengatakan, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus kepada orang tersebut.

2.Empati

Kemampuan untuk dapat menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi lawan bicara akan menciptakan komunikasi lancar. Salah satu syarat untuk dapat memiliki empati adalah memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan memahami terlebih dahulu apa yang dikatakan orang yang kita ajak bicara. Dalam buku ‘The 7 Habits of Highly Effective People’, pakar manajemen Stephen R. Covey bahkan menempatkan kemampuan mendengarkan sebagai satu dari 7 kebiasaan tersebut.

3.Jelas dan transparan

Terkadang, karena suatu alasan, kita merasa perlu untuk menyampaikan pesan. Pesan yang baik adalah pesan yang jelas, transparan, dan dapat dimengerti sehingga tidak menimbulkan multi-interpretasi atau salah tafsir.


Contoh Kasus :

PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami konflik antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik internal.

Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.


Penyebab terjadinya kasus tersebut dalam perusahaan

Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan.

Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.

Konflik dalam perusahaan juga sering terjadi antar karyawan, hal ini biasanya terjadi karena masalah diluar perusahaan, misalnya tersinggung karena ejekan, masalah ide
yang dicuri, dan senioritas. Perusahaan yang baik harus bisa menghilangkan masalahsenioritas dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena dengan suasanya yang harmonis dan akrab maka masalah akan sulit untuk muncul.


Siapa yang bertanggung jawab dalam atas terjadinya kasus dalam perusahaan tersebut ?

Yang bertanggung jawab sudah pasti pemilik perusahaan, staff-staff dibawah pemilik perusahaan, dan pihak perusahaan yang berkaitan dengan kasus tersebut..

Bagaimana kondisi perusahaan saat ini ?

Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.


Saran dalam penyelesaian kasus dalam perusahaan tersebut

Seharusnya atasan harus bisa membaca pikiran atau keinginan para karyawannya, atasan juga harus sering berkomunikasi langsung dengan para karyawannya sehingga tidak terjadi miss communication, dengan begitu atasan dapat mengetahui bagaimana sifat dan keinginan para karyawannya tersebut. Dalam mengubah kebijakan mengenai perhitungan gaji atau upah kerja karyawan seharusnya ikut di bicarakan dengan para karyawan, karena perubahan kebijakan dalam suatu perusahaan harus segera di beritahukan kepada pihak yang bersangkutan termasuk para karyawan juga, apalagi mengenai gaji.

SEMINAR

HASIL SEMINAR
  Mengutip dari http://www.pengertianku.net "Yang dimaksud dengan seminar adalah pertemuan untuk membahas suatu masalah yang dilakukan secara ilmiah. Pada seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja yang sebelumnya telah di persiapkan."
 Dan adapun yang terlibat dalam seminar biasanya seperti:
  • Penyaji.
  • Moderator.
  • Key speker: pembahasan utama.
  • Pimpinan.
  • Anggota atau peserta.
  • Tim perumus.
  • Pembawa acara.
  Serta fungsi seminar yaitu untuk menyampaikan suatu gagasan ataupun sesuatu yang baru kepada para peserta seminar dan berharap para peserta dapat memperoleh ilmu dan nantinya dapat dikembangkan lagi untuk menyelesaikan masalah.

oke diatas adalah sedikit pengertian tentang seminar tapi kali ini saya akan menginfokan seminar yang telah saya ikuti walaupun tidak sesuai dengan jurusan saya, tapi saya harap ilmu yang saya dapat bisa tersampai kepada siapa saja yang membaca ini

Seminar 1
  Seminar pertama yang saya hadiri adalah SEMINAR NASIONAL "Kompetensi Multikultural Bagi Pekerja Sosial Profesional"
Di selenggarakan pada tanggal 20 april 2017 hari kamis 
Yang bertempat di UIN gedung auditorium utama.

  Acara ini merupakan kerjasama antara prodi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah jakarta dengan ikatan pendidikan pekerjaan sosial (IPPSI). Dalam seminar nasional tersebut juga digelar workshop pengembangan kurikulum perguruan tinggi (KPT) prodi ilmu kesejahteraan sosial.

  Dengan keynote speech Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa 
  Dan dengan narasumber Prof. Mas'ud Said,
                                    Dr. Kanya Eka Santi,
                                    Dr. Endrotomo,dan 
                                    Dr. Arif Subhan, MA
   Yang dimoderatori oleh Siti Napsiyah, MSW.

  Dari tema ini perlu kita ketahui indonesia mempunyai corak masyarakat multikultur dengan berbagai elemen didalamnya. Terdapat berbagai suku, ras, agama dan budaya yang beragam serta masyarakat dengan berbagai masalah yang dihadapi di lingkungannya. Perbedaan-perbedaan tersebut terjadi sebagai akibat dari adanya segmentasi kedalam bentuk kelompok yang memiliki sub kebudayaan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan inilah yang dinamakan multikultur dalam masyarakat majemuk. Masyarakat yang beraneka ragam ini juga mempunyai potensi untuk memunculkan konflik, penybabnya dapat dari bidang sosial, ekonomi, politik maupun yang lainnya yang mengakibatkan terganggunya sistem sosial di dalam masyarakat.
  Karena itu, doktrin mutualisme, prinsip menjaga kesatuan dan persatuan dalam kehidupan bangsa indonesia yang multikultural, serta prinsip mencapai keadilan dan kesetaraan (yang akan memperkuat kesatuan dan persatuan) dewasa ini dirasakan memerlukan suatu revitalisasi untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melihat kondisi tersebut, diperlukan adanya kesadaran akan keberagaman, multikultur, serta perbedaan dalam bangsa dan negara indonesia yang disebut dengan multikulturalisme. Untuk menyikapi perbedaan-perbedaan dan permasalahan tersebut maka seorang pekerja sosial harus memahami mengenai konsep multikulturalisme dalam masyarakat majemuk.
oelhkarena itu rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada, menyampaikan bahwa pihaknya sangat berharap kepada prodi kesejahteraan sosial agar mampu mencetak para calon pekerja sosial profesional yang handal dan memiliki kompetensi multikultural, kompetensi sosial, dan kompetensi spiritual.
  Serta menteri Khofifah menyampaikan, profesi pekerja sosial merupakan profesi garda terdepan di Kementerian sosial untuk membantu program pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat. " Terutama bagi keluarga dan masyarakat yang mengalami masalah psikososial dan masalah sosial lainnya. oleh karena itu, dalam bekerja dengan masyarakat yang multikultur seperti indonesia, maka perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan pekerja sosial diharapkan dapat membekali kompetensi multikultural, " kata Bu Khofifa.


Bukti seminar



seminar 2


  Seminar kedua yang saya ikuti adalah " Dakwah dengan Pena " yang diselenggarai oleh muslim youngster 
Pada tanggal 23 april 2017 hari minggu 
Yang bertempat di masjid jendral sudirman, jalan jendral sudirman kav. 29-31 karen, setiabudi, jakarta selatan
Dengan narasumber Ustadz Muhammad Setiawan,
 Arif As-Saud penulis buku " Dan Kau (Seharusnya) Tampil Memesona " dan " Aku, Kamu, dan Jalan Dakwah Kita ",
 Selizar Effendy penulis buku " My Dakwah My Adventure ",
dan Zulkifli Pohan " Motivator IPB "


  yang saya tangkap dari narasumber dengan menulis kita tidak hanya untuk menyalurkan hobi, kita juga bisa berdakwah dari apa yang kita tulis. Kak Arif dan Kak Selizar disini juga memberi motivasi bahwa jangan takut untuk menulis jangan takut untuk dengan salah kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik tetapi kita juga harus berani bertanggung jawab dari apa yang kita lakukan.

 "sampaiakanlah walau hanya satu ayat (HR. Bukhari)" 

  ustadz muhammad setiawan menyampaikan ada beberapa golongan orang yang baik dalam menyampaikan
-Yang pertama golongan orang yang baik, menyampaikan berdasarkan "gagasan" yang mereka sampaikan
-Yang kedua orang menyampaikan berdasarkan "peristiwa" yang di alami
-Dan yang ketiga golongan orang yang kurang baik ialah orang yang menyampaikan berdasarkan "perkataan orang lain" tanpa mengetahui sumber dan kejelasan yang belum benar adanya

  Dari ketiga golongan tersebut golongan yang terbaik adalah orang yang menyampaikan atau berbicara untuk mengajak orang lain pada kebaikan "barang siapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapat pahala seperti pahala yang mengerjakannya (HR. Muslim No. 1893)" walaupun kita hanya mengajak (dalam hal kebaikan) maka kita sudah mendapatkan pahala. Ustadz juga menyampaikan bahwa tindakan lebih efektif untuk mengajak orang di sekitar kita atau dalam dunia psikolog fenomena mirroring

(Di seminar ini di karenakan kehadiran saya yang terlambat jadi saya hanya menangkap sedikit yang di berikan naraasumber)

Bukti Seminar




Seminar 3


Seminar ketiga atau yang terakhir yang saya ikuti ialah Seminar " Relasi Interpesonal yang Salah Pada Generasi Muda "
pada tanggal 27 april hari kamis
yang bertempat di auditorium kampus D462 Universitas Gunadarma, depok
dengan narasumber :
Dr. Dona Eka Putri, MPsi,, psikolog (psikolog)
dr. Arietta Pusponegoro, SpOG(K) (Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi)
IPDA Nurull Kamila Wati, S.T.K (Kabsunit PPA Polresta Depok)

Raharjo (2013),mengatakan penyebab orang melakukan seks diantaranya;

·         Harga diri,merasa diri nya lebih rendah dari orang lain,tidak bisa mengatakan tidak kepada orang lain karena sudah merasa rendah.
·         Pornografi
·         Hubungan dengan ortu yg lenggang.
Perilaku seks lebih berisiko pada pria ketimbang perempuan
Terobosan polresta depok;
·         Data kesehatan reproduksi indonesai
·         Angka kehamilan remaja indonesai
·         Bahaya kehamilan remaja
·         Penyimpanan seksual
·         Pencegahan dan pemulihan penyimpangan seksual.
Fungsi keluarga untuk mencegah penyimpangan seksual,diantaranya;
·         Transfer ilmu,hubungan orang tua ke anak sangat penting ketimbang belajar di sekolah,karena di antara kedua nya masih ada ikatan batin yang kuat.
·         Sharing / curhat,oarng tua seharus lah menjadi wadah/tempat anakanak mereka meluangkan isi hatinya atau perasaan nya.
·         Role model / meniru orang tuanya,orang tuanya senantiasa jadi percontohan yang baik buat anak anak nya.
·         Pengaliran kasih sayang.
Akibat melakukan hubungan seksual;
·         Merasa bersalah
·         Stress
·         Gak bisa tidur
·         Depresi

Bukti Seminar