Selasa, 10 Juli 2018

RISET OPERASI


TEORI PERMAINAN 

Merupakan pendekatan matematis untuk merumuskan situasi konflik antara berbagai kepentingan. Dikembangkan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan dari situasi-situasi persaingan antara 2 pemain atau lebih.Model teori permainan ditentukan oleh :
  • Jumlah pemain
  • Jumlah keuntungan dan kerugian
  • Jumlah strategi
Dalam teori permainan, lawan disebut sebagai pemain (player). Setiap pemain memiliki sejumlah pilihan, yang terhingga atau tak terhingga, yang disebut strategi. Hasil (outcomes atau payoff) dari sebuah permainan diringkas sebagai fungsi dari strategi yang berbeda-beda dari setiap pemain. Sebuah permainan dengan dua pemain, dimana keuntungan satu pemain sama dengan kerugian pemain lainnya, dikenal sebagai permainan jumlah-nol-dua-orang (two-person zero-sum game). Dalam permainan seperti ini, hasil dapat dinyatakan dalam bentuk hasil untuk salah satu pemain. Sebuah matriks dipergunakan untuk meringkaskan hasil kepada pemain yang strateginya dinyatakan dalam baris-baris matriks yang bersangkutan.
Pemecahan optimal untuk permainan jumlah-nol-dua-orang kemungkinan mengharuskan setiap pemain untuk memainkan strategi murni (pure strategy) atau gabungan dari beberapa strategi murni yang disebut sebagai strategi campuran (mixed strategy). 

CONTOH KASUS STRATEGI MURNI

Dua pengusaha bahan bangunan bersaing untuk menarik konsumen. Dua pengusaha tersebut masing-masing memiliki bahan yang mereka andalkan, pengusaha Ahmad mengandalkan 2 bahan yaitu pasir dan kerikil dan pengusaha Yani mengandalkan 3 bahan yaitu semen, batu bata dan pipa


Pengusaha Yani

Semen
Batu Bata
Pipa
Pengusaha Ahmad
Pasir
6
8
3
Kerikil
8
6
5

Langkah 1
Pada permainan baris (pengusaha ahmad) memiliki nilai yang paling kecil, yaitu 3 pada baris pertama dan 5 untuk baris kedua. setelah memilih nilai terkecil pada tiap baris di Pengusaha ahmad, pilih nilai yang paling baik dan  besar, yaitu 5.


Pengusaha Yani
Maximin

Semen
Batu Bata
Pipa
Pengusaha Ahmad
Pasir
6
8
3
3
Kerikil
8
6
5
5

Langkah 2
Pada permainan kolom (pengusaha yani), pilih nilai terbesar untuk setiap kolom. Kolom satu nilai terbesarnya 8, kolom dua nilai terbesarnya 8, dan kolom tiga nilai terbesarnya 5. dari ketiga kolom tersebut pilih nilai yang paling baik atau nilai rugi yang paling kecil, yaitu 5.

Pengusaha Yani
Maximin

Semen
Batu Bata
Pipa
Pengusaha Ahmad
Pasir
6
8
3
3
Kerikil
8
6
5
5
Maximin

8
8
5


Langkah 3
Kesimpulan:
·           Pemain baris dan kolom sudah memiliki pilihan bahan yang sama yaitu 5 optimal
·          Pilihan tersebut menunjukkan meskipun pengusaha ahmad menginginkan keuntungan yang lebih besar, pengusaha ahmad hanya dapat mendapat keuntungan maksimal 5 dengan bahan kerikil, dan pengusaha yani akan mendapat kerugian minimal 3, dengan merespon bahan ahmad, dengan bahan pipa.
·          Penggunaan bahan lain berdampak menurunya keuntungan pengusaha ahmad dan meningkatnya kerugian pengusaha yani.

CONTOH KASUS STRATEGI CAMPURAN 

Dari kasus di atas, adanya perkembangan pada dua pengusaha tersebut. maka pengusaha Ahmad yang hanya memiliki bahan pasir dan keriki sekarang mengeluarkan bahan genteng, dan hasil yang diperoleh tampak pada tabel berikut:


Pengusaha Yani

Semen
Batu Bata
Pipa
Pengusaha Ahmad
Pasir
7
9
6
Kerikil
11
5
7
Genteng
8
7
5

Langkah 1
Cari maksimin dan maksimaks dari baris Pengusaha Ahmad dan Kolom dari Pengusaha Yani

Pengusaha Yani
Maksimin

Semen
Batu Bata
Pipa

Pengusaha Ahmad
Pasir
7
9
6
6
Kerikil
11
5
7
5
Genteng
8
7
4
4
Maksimax

11
9
7


Langkah 2
·             Masing-masing pemain menghilangkan bahan yang menghasilkan keuntungan dan kerugian terburuk
·             Bagi Pengusaha Ahmad, genteng adalah bahan terburuk. Karena didapat nilai yang paling kecil
·             Bagi Pengusaha Yani, pipa adalah buruk karena bisa menimbulkan kerugian terbesar

Langkah 3
Diperoleh kombinasi baru 


Pengusaha Yani

Batu Bata
Pipa
Pengusaha Ahmad
Pasir
9
6
Kerikil
5
7

Langkah 4
Langkah selanjutnya dengan memberikan nilai probabilitas terhadap kemungkinan digunakanya kedua bahan masing-masing pengusaha. Untuk pengusaha Ahmad, bila kemungkinan keberhasilan digunakanya bahanpasir adalah sebesar p. Maka kemungkinan keberhasilan digunakanya bahan kerikil adalah (1-p). Begitu pula pengusaha yani, bila kemungkinan keberhasilan penggunaan bahan adalah batu bata adalah sebesar q. Maka kemungkinan keberhasilan digunakanya bahan pipa adalah (1-q).


Pengusaha Yani

Batu Bata
(q)
Pipa
(1-q)
Pengusaha Ahmad
Pasir
(p)
9
6
Kerikil
(1-p)
5
7

Langkah 5
Mencari besaran probabilitas setiap bahan untuk menghitung saddle point optimal.
Untuk Pengusaha Ahmad
Bila bahan pengusaha ahmad direspon pengusaha yani dengan batu bata:
9p + 5(1-p) = 9p + 55p = 5 + 4p
Bila bahan pengusaha ahmad direspon dengan pipa:
6p + 7(1- p) = 6p + 77p = 7 – p
Bila digabung
5 + 4p = 7 – p
2 = 5p                          p = 2/5 = 04

Apabila p = 0,4 maka 1 – p = 0,6
Masukan nilai tersebut pada dua persamaan
Persamaan 1
= 9(0,4) + 5(0,6)
= 3,6 + 3,0
= 6,6
Persamaan 2
= 6(0,4) + 7(0,6)
= 2,4 + 4,2
= 6,6               
keuntungan yang diharapkan pada pengusaha Ahmad dan Yani  sama 6,6 yang berarti memberi peningkatan 1,6. mengingat keuntungan di ahmad hanya 5 .
Untuk pengusaha Yani
Bila bahan yani direspon ahmad dengan pasir:
9q + 6(1 – q) = 9q + 6 – 6 q = 6 + 3q
Bila bahan yani direspon ahmad dengan kerikil
5q + 7(1 – q ) = 5q + 77q = 7 – 2q
Bila digabung
6 + 3q = 7 – 2q
 1 = 5q
1/5 = 0,2, maka 1-q = 0,8
 
Persamaan 1
= 9(0,2) + 6(0,8)
= 1,8 + 4,8
= 6,6
Persamaan 2
= 5(0,2) + 7(0,8)
= 1,0 + 5,6
= 6,6                           
Kerugian minimal yang diharapkan sama 6,6 pada langkah pertama kerugian minimal adalah 7, dengan demikian dengan bahan ini Pengusaha Yani bisa menurunkan kerugian sebesar 0,4.

Kesimpulan 
pada strategi campuran diketahui keuntungan  yang diperoleh perusahan Ahmad yaitu 1,6, dan kerugian pengusaha Yani menurun 0,4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar