Jumat, 19 Oktober 2018

PENULISAN dan PRESENTASI


PENGUJIAN CBR LAPANAGAN PADA LAPANGAN LABORATORIUM TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS GUNADARMA
Gustomo Setyawan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gunadarma

ABSTRAK
California Bearing Ratio (CBR) adalah perbandingan antara tegangan penetrasi suatu lapisan/ bahan tanah atau perkerasan terhadap tegangan penetrasi bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama (dinyatakan dalam persen). Percobaan ini dilakukan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang hendak dipakai untuk pembuatan perkerasan. Nilai CBR yang diperoleh kemudian dipakai untuk pembuatan tebal lapisan permukaan yang diperlukan di atas lapisan CBRnya ditentukan, artinya tebal perkerasan dapat dihitung apabila daya dukung tanah diketahui (nilai CBR tanah dapat diketahui).
Dari hasil analisa data pada Lapangan Laboratorium Teknik Sipil Universitas Gunadarma, diperoleh nilai CBR pada penetrasi 0,100 inchi 3,645 dan pada 0,200 inchi 4,938, sehingga percobaan CBR lapangan belum dapat dipakai sebagai suatu data perencanaan konstruksi jalan dan harus melakukan pengujian CBR lebih lanjut di laboratorium.

Kata kunci: CBR, CBR Lapangan, CBR Laboratorium, tanah, pemadatan tanah.

PENDAHULUAN
California Bearing Ratio (CBR) adalah perbandingan antara tegangan penetrasi suatu lapisan/ bahan tanah atau perkerasan terhadap tegangan penetrasi bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama (dinyatakan dalam persen). Percobaan ini dilakukan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang hendak dipakai untuk pembuatan perkerasan. Nilai CBR yang diperoleh kemudian dipakai untuk pembuatan tebal lapisan permukaan yang diperlukan di atas lapisan CBRnya ditentukan, artinya tebal perkerasan dapat dihitung apabila daya dukung tanah diketahui (nilai CBR tanah dapat diketahui).
Kekuatan tanah dasar bergantung pada kadar airnya. Kadar airnya tinggi, maka nilai kekuatan CBR dari tanah tersebut kecil. Kadar air tidak konstan pada saat nilai rendah, maka untuk mendapatkan nilai CBR yang tinggi tidak sebaiknya tanah dasar dipadatkan dengan kadar air rendah. Pasca konstruksi pembuatan jalan, maka air akan dapat meresap kedalam tanah dasar sehingga kekuatan CBR turun sampai kadar air mencapai nilai yang konstan. Kadar air yang konstan inilah yang disebut kadar air optimum. Batas-batas kadar air dan berat isi kering dapat ditentukan dari hasil percobaan laboratorium, yaitu percobaan pemadatan dan CBR laboratorium (Junaida Wally, 2013).
Nilai CBR dihitung pada penetrasi sebesar 0,1 inci dan penetrasi sebesar 0,2 inci dan selanjutnya hasil kedua perhitungan tersebut dibandingkan sesuai dengan SNI 1738:2011 diambil hasil terbesar. Ada dua macam pengukuran CBR yaitu:
1.             Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada 0.254 cm (0,1”) terhadap penetrasi standar besarnya 70,37 kg/cm2 (1000 psi).
Nilai CBR = (PI/70,37)  100 % (PI dalam kg/cm2)
2.             Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada penetrasi 0,508 cm (0,2”) terhadap penetrasi standar yang besarnya 105,56 kg/cm2 (1500 psi).
Nilai CBR =PI/105,56)  100 % (PI dalam kg/cm2)

BAHAN dan METODE
Peralatan yang digunakan pada percobaan CBR (California Bearing Ratio) lapangan adalah sebagai berikut:
1.             Pengunci
2.             Ambang penahan
3.             Engkol pemutar
4.             Proving ring
5.             Dial proving ring
6.             Magnetic dial
7.             Dial pergeseran
8.             Jembatan bantu
9.             Piston
10.         Beban alur
11.         Beban bulat
12.         Waterpass
13.         Angkur

Prosedur yang dilakukan pada percobaan CBR (California Bearing Ratio) lapangan adalah sebagai berikut:
1.              Mempersiapkan tempat pengujian.
2.      Memasang tiang penghantar untuk menjangkarkan ambang penahan pada bagian atas atau pangkal tiang penghantar, kemudian memasang pengunci. mengatur sedemikian rupa hingga tiang penghantar berdiri tegak dan kokoh.
3.           Menyambungkan piston penetrasi dengan pipa set supaya jarak piston dengan permukaan tanah sekitar 1 cm - 2 cm.
4.             Meletakkan jembatan bantuan di sebelah pipa set.
5.      Memasang magnetic dial holder pada pipa piston penetrasi, mengatur lengannya agar dial menyentuh jembatan bantuan.
6.     Meletakkan pelat distribusi beban diameter 10 inci di bawah piston penetrasi, bila perlu menggunakan bahan tambahan.
7.             Menurunkan piston dengan memutar engkol jack sampai proving ring menunjukan beban yang sama dengan berat beban yang dipasang.
8.             Mengatur dial proving ring dan dial penetrasi agar menunjukkan angka nol.
9.           Memutar engkol jack dengan kecepatan konstan agar kecepatan penetrasi mencapai 0,05”/menit (1,27 mm/menit).
10.         Membaca dial proving pada penetrasi.
0,0125”                       (0,318 mm)
0,0250”                       (0,635 mm)
0,0500”                       (1,270 mm)
0,0750”                       (1,905 mm)
0,1000”                       (2,540 mm)
0,1500”                       (3,810 mm)
0,2000”                       (5,080 mm)
0,3000”                       (7,620 mm)
0,4000”                     (10,160 mm)
0,5000”                     (12,700 mm)
11.         Menentukan kadar air dan berat isi benda uji setempat.
12.         Melaksanakan pemeriksaan paling sedikit 3 kali dengan jarak minimum 30 cm.
13.    Menetapkan harga CBR lapangan sama dengan rata-rata dari hasil pemeriksaan, jika hasil pemeriksaan masih dalam batas toleransi.
14.       Melakukan 3 kali pemeriksaan lagi, Jika hasil pemeriksaan melebihi toleransi. Menetapkan nilai CBR sama dengan rata-rata dari hasil 6 pemeriksaan.
15.         Batas-batas toleransi lapangan :
CBR < 10%             : +3%
CBR 10% - 30%      : +5%
CBR 30% - 60%      : +10%
CBR > 60%             : +25%
16.         Membereskan semua peralatan yang sudah dipakai.
17.    Menghitung semua hasil pengujian, lalu memasukkan harga CBR lapangan bila perlu harga kadar air dan berat isi.

HASIL
Adapun data kadar air pada tanah yang akan dilakukan uji CBR lapangan.
No.
Parameter
Nomor Sampel
I
II
1
Berat tin box

10,100
12,100
2
Berat tin box + tanah basah
(g)
44,900
44,900
3
Berat tin box + tanah kering
(g)
31,000
37,000
4
Berat tanah kering
(g)
20,900
24,900
5
Berat air
(g)
13,900
7,900
6
Kadar air
(%)
66,507
31,727
Rata-rata
(%)
49,117

Adapun data berat isi pada tanah yang akan dilakukan uji CBR lapangan
No.
Parameter
Nomor Sampel
I
II
1
Berat ring
(g)
73,200
15,063
2
Volume ring
(cm3)
30,876
54,547
3
Berat ring + tanah basah
(g)
173,300
202,563
4
Berat tanah basah
(g)
100,100
187,500
5
Berat isi basah
(g/cm3)
3,242
3,437
6
Berat isi kering
(g/cm3)
1,947
2,064
Rata-rata
(g/cm3)
2,006

Adapun hasil pembacaan dial pada percobaan CBR lapangan
Kalibrasi proving ring :
35,274
lbs/div
Waktu
Penurunan
Pembacaan Dial
Beban
(menit)
(inci)
(dev)
(lbs)
0,250
0,0125
0,800
28,219
0,500
0,025
1,000
35,274
1,000
0,050
1,900
67,021
1,500
0,075
2,100
74,075
2,000
0,100
3,100
109,349
3,000
0,150
5,000
176,370
4,000
0,200
6,300
222,226
6,000
0,300
8,500
299,829
8,000
0,400
11,000
388,014
10,000
0,500
13,000
458,562

Adapun Perhitungan pada penetrasi CBR lapangan.









KESIMPULAN

Data yang telah diperoleh pada  penetrasi CBR lapangan didapatkan nilai CBR pada parameter 0,100 adalah 3,645% dan pada parameter 0,200 inchi adalah 4,938% dengan mengacu pada tabel klasifikasi dibawah tanah pada Lapangan Laboratorium Teknik Sipil Gunadarma tergolong normal dan perlakuan yang diberikan untuk membangun perkerasan jalan tergantung dari kategori jalan.
Tabel Klasifikasi Nilai CBR berdasarkan Kekuatan Sub Grade
Nilai CBR
Kekuatan Sub Grade
Perilaku
< 3%
Jelek
Pemadatan diperlukan
3% - 5%
Normal
Perlu tidaknya tergantung kategori jalan
5% - 15%
Bagus
Pemadatan secara normal tidak diperlukan kecuali untuk lalu lintas berat
Sumber: Guide to Highways Maintenance, 2000

DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional, 2011. Standar Nasional Cara Uji CBR (California Bearing Ratio) Lapangan SNI 1738-2011.
Modul praktikum laboratorium mekanika tanah
https://www.ilmutekniksipil.com/perkerasan-jalan-raya/cbr-california-bearing-ratio
by:ilmu teknik sipil.com kominitas insinyur indonesia at: selasa 31/07/2018 13.20 publish: desember 11, 2012


1 komentar: