Minggu, 30 Oktober 2016

Rendahnya tingkat pendidikan pada daerah perbatasan dan daerah tertinggal menjadi tantangan yang harus di prioritaskan Pemerintah, Stake holder dan Masyarakat Saat ini. Ditilik dari sisi masyarakat, masalah yang timbul di antaranya berupa ketidaktahuan dan ketidakpedulian.
Tidak hanya itu saja Menurut Ahmad Iman Staf Khusus Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (PDTT). Ketidakmampuan keuangan daerah tertinggal, bermuara pada biaya pendidikan dasar.
Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kemarin telah mengusulkan pembangunan sekolah dasar (SD) di desa tertinggal yang belum memiliki fasilitas pendidikan tersebut kepada pemerintah pusat.
“Kita berharap negara punya anggaran untuk merealisasikan pembangunan SD di desa tertinggal tersebut,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Mukomuko, Badi Uzaman, di Mukomuko, Kamis (10/03).
Badi Uzaman mengatakan hal itu setelah menerima data sebanyak 19 desa tertinggal di daerah itu belum memiliki SD dari Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Kita sebatas mengusulkan ke pemerintah pusat karena negara punya anggaran untuk pembangunannya,” Katanya
di kutip dari http://daerahperbatasan.com/2016/03/11/sulitnya-mendapatkan-pendidikan-di-daerah-perbatasan-dan-daerah-tertinggal/
dari kutipan di atas pendidikan di indonesia masih terbatas oleh biaya dan anggaran sehingga masih banyak desa yang belum bisa merasaka atau mencicipi nikmatnya pendidikan saya sebagai mahasiswa ingin membantu walau hanya berupa ide atau gagasan yang saya miliki saya ingin rasanya membangun sebuah sekolah walau sederhana tetapi bisa menanpung anak-anak di desa itu dan memberi pendidikan yang layak.
waktu itu saya sempat menghadiri seminar indonesia mengajar yg bertempat di ui pada saat itu disana saya mendengar cerita dari salah seorang pembicara dia dan teman temannya yang dikirim ke salah satu pelosok negeri saya lupa dimananya tapi saya terbawa dalam suasananya yaitu suasana desa yang masih tenang dan polosnya anak anak sana dan bahagianya anak anak sana.
saya sebagai mahasiswa yang mengambil jursan teknik sipil ingin berperan juga untuk negeri ini walaupun masih semester satu saya hanya bisa menyumbangkan ide yaitu berupa sekolah sederhana untuk anak anak sana dan juga rumah baca masalah buku bisa dicari donatur menyumbang buku walau bekas tetapi masih layak baca dan tidak hanya pendidikan saya juga ingin membuat desa yang berwarna.. berwarna ? ya yg bewarna seperti di brazil itu walau di indonesia sudah ada di malang

rasanya jika desa berwarna anak anak disana bisa lebih ceria. tetapi tidak hanya itu masih banyak pembangunan yang ingin saya berikan seperti jembatan bila akses kesana kurang, sistem irigasi, dan masih banyak lagi
itulah ide saya yg bisa saya berikan walau hanya angan angan tetapi jika tuhan menghendaki dan dana memenuhi mungkin itu bukan hanya angan angan sekian saja untuk saat ini maaf jika ada kata saya yang salah karena saya masih harus banyak belajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar