Nama : Gustomo Setyawan
NPM : 13316112
Kelas : 3TA02
JURNAL 1
Judul
Jurnal : Hubungan Nilai Cbr Laboratorium Dan Dcp Pada Tanah Yang Dipadatkan Pada
Ruas Jalan Wori–Likupang Kabupaten Minahasa Utara
Penulis Jurnal : Prisila
I. L. Lengkong, Sartje Monintja, O.B.A. Sompie, J.E.R. Sumampouw
Link
Jurnal : https://media.neliti.com/media/publications/131957-ID-hubungan-nilai-cbr-laboratorium-dan-dcp.pdf
1.1. Penentuan
Judul
Judul
” Hubungan Nilai Cbr Laboratorium Dan
Dcp Pada Tanah Yang Dipadatkan Pada Ruas Jalan Wori–Likupang Kabupaten Minahasa
Utara” di pilih karena pentingnya ruas jalan wori-likupang kabupaten
minahasa utara guna meningkatkan aktivitas dan kelancaran pengangkutan hasil
produksi perikanan dan arus penumpang pengguna jasa transportasi laut dari dan
ke pelabuhan munte.
1.2. Abstrak
Berdasarkan
abstrak yang telah dibaca, pembaca menyimpulkan bahwa abstrak tersebut menjelaskan
bahwa cara uji DCP merupakan cara yang efisien dan ekonomis untuk mengevaluasi
kekuatan tanah dasar, dan hasil analisa data dapat digunakan dalam perencanaan
konstruksi jalan.
1.3. Latar
Belakang
Berdasarkan latar belakang yang telah
dibaca, pembaca menyimpulkan bahwa permasalahan kekuatan struktur suatu
perkerasan jalan sangat bergantung pada daya dukung tanah dalam kepadatan
maksimum. Bila perkerasan jalan tidak mempunyai kekuatan secukupnya maka jalan
tersebut akan mengalami kerusakan.
Ruas Jalan Wori-Likupang yang terletak
di Kabupaten Minahasa Utara yang berstatus Jalan Nasional, adalah merupakan
bagian dari Jaringan Jalan Manado-Likupang. Wilayah ini adalah merupakan
kawasan andalan sentra perikanan Provinsi Sulawesi Utara dan juga merupakan
pusat pengembangan wilayah yang sangat potensial dengan dibangunnya pelabuhan
di desa Munte (Km 61+350), yang nantinya akan berfungsi sebagai Pelabuhan
Penumpang Feri yang akan menggantikan Pelabuhan Samudera Bitung dan Pelabuhan
Feri Manado.
1.4. Metode
Pengumpulan Data
Penulis
pertama menjelaskan uji DCP dan hubungan nilai DCP dan CBR. Penulis memperoleh
data dari beberapa titik uji lapangan langsung pada ruas jalan wori-likupang.
1.5. Hasil
Pengamatan
Hasil pengamatan yang dilakukan penulis yaitu
penulis mendapatkan hasil ::
1.
Hasil uji
karakteristik tanah dari lima sampel tanah yang diambil di ruas jalan
Wori-Likupang Kabupaten Minahasa Utara yang telah dilakukan, maka diperoleh
klasifikasi tanah berdasarkan sistem AASHTO yaitu termasuk dalam kelompok A – 2
– 7 atau Material Kerikil Berlanau atau Berlempung dan Pasir dengan penilaian
umum sebagai tanah dasar sangat baik sampai buruk.
2.
Dari Grafik
Hubungan CBR Lapangan dengan DCPI diperoleh nilai y = 416,88x-1.27
3.
Dari hasil
analisis data pada lima titik dengan lima sampel yang berbeda diperoleh hasil
yang memuaskan sekitar 80% karena dari hasil tersebut diperoleh empat data
hasil yang hampir sama yaitu pada STA 28+200, STA 28+300, STA 28+400 dan STA
29+000, sehingga hal ini membuktikan penggunaan alat DCP untuk penentuan CBR
tanah di lapangan berdasarkan dari penelitian ini dapat digunakan untuk suatu
data perencanaan konstruksi jalan tanpa harus melakukan
JURNAL 2
Judul Jurnal : Interaksi Rasio Tulangan Bambu dan Mutu
Beton terhadap Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Bambu dengan Kait.
Penulis Jurnal : Abdillah Muttaqin, Sri
Murni Dewi, Christin Remayanti.
Link Jurnal : https://media.neliti.com/media/publications/111167-ID-interaksi-rasio-tulangan-dan-mutu-beton.pdf
2.1. Penentuan Judul
Judul "Interaksi Rasio Tulangan Bambu dan Mutu Beton terhadap Kuat
Lentur Balok Beton Bertulang Bambu dengan Kait" sangat amat menarik untuk
dibahas, karena beton merupakan bahan konstruksi yang tersusun dari beberapa
material lain. Struktur penyusun dari beton sendiri yaitu semen, agregat halus
dan kasar, serta air.
2.2. Abstrak
Berdasarkan abstrak yang telah dibaca, pembaca berkesimpulan bahwa abstrak
tersebut sesuai dengan permasalahan yaitu karena penggunaan beton bertulang
semakin meningkat di masyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga pada
material penyusun dari beton bertulang sendiri. Untuk mencegah hal tersebut
diperlukan inovasi untuk mengganti material tulangan baja pada beton bertulang.
salah satu inovasinya adalah dengan menggunakan bambu.
2.3. Latar Belakang
Berdasarkan latar belakang yang telah dibaca, pembaca menyimpulkan bahwa
bambu bisa dugunakan sebagai pengganti material tulangan baja. Meskipun bambu
sendiri memiliki kekurangan dan perlu dikaji untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Salah satu cara yang dicoba adalah penambahan kait untuk mengatasi kekurangan
dari bambu.
2.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah Metode tahap
penelitian. Pada penelitian ini dilakukan mulai dari persiapan dan pemeriksaan
material, pembuatan dan pengujian benda uji sehingga didapatkan data-data yang
diperlukan yaitu beban dan lendutan.
2.5. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang dilakukan penulis yaitu penulis mendapatkan hasil
dari pengujian kuat tekan. Pada pengujian kuat tekan dicari nilai kuat tekan
dari balok dengan enggunakan dua silinder untuk mewakili nilai kuat tekan dari
suatu balok.
JURNAL
3
Judul Jurnal :
Kajian Keruntuhan Industri pada Saat Proses Konstruksi
Penulis Jurnal :
Layalia Lathifah, Wisnumurti, M. Taufik Hidayat
3.1. Penentuan
Judul
Judul ”Kajian Kruntuhan
Industri pad saat Proses Konstruksi” dipilih karena sangat tepat untuk dibahas
karena saat ini banyaknya gedung yang runtuh saat prodes konstruksi sedang
berlangsung, yang mungkin akan sangat membantu banyak orang dalam penyelasaian
masalah
3.2. Abstrak
Pada bagian abstrak,
penulis sudah cukup detil menjelaskan mengenai latar belakang masalah penulisan
jurnal tersebut. Hanya saja penulis tidak mencantumkan tujuan dilakukannya
penelitian tersebut. Hal yang melatarbelakangi penulis melakukan penelitian
tersebut adalah keingintahuan penulis terhadap hal-hal yang mempengaruhi
keruntuhan bangunan pada saat konstruksi. Berdasarkan perhitungan yang
dilakukan oleh penulis, didapatkanlah hasil bahwa penyebab keruntuhan
bangunan adalah gaya angin yang ada pada saat konstruksi mengenai struktur yang
belum rampung sehingga struktur mengalami ketidakstabilan.
3.3. Latar
Belakang
Berdasarkan latar
belakang yang telah dibaca, pembaca menyimpulkan bahwa permasalahan yang
dijelaskan penulis sesuai dengan permasalahan yang melanda masyarakat Indonesia
yaitu mengenai bangunan yang gagal atau runtuh saat proses konstruksi.
Kegagalan konstruksi dapat terjadi dikarenakan banyak hal seperti banyaknya
pihak yang terlibat, proses konstruksi yang unik, serta kondisi alam
3.4. Metode
Pengumpulan Data
Tahap-tahap pengumpulan
data yang dilakukan penulis dalam kegiatan ini tidak disebutkan secara detail
akan tetapi penulis sudah mencantumkan peta konsep penumpulan data sehingga
tidak sulit unutk memahami metode pengumpulan data dari jurnal tersebut.
3.5. Hasil
Pengamatan
Penulis membuat dua
hipotesis yang memungkinkan menjadi penyebab runtuhnya bangunan saat proses
konstruksi. Hipotesis tersebut antara lain adalah beban berlebih yang
menyebabkan kekuatan struktur mencapai kondisi batas sehingga menimbulkan
fraktur/putus atau lendutan yang besar, atau ada beban aktual yang tidak
diperhitungkan dalam perencanaan.
Berdasarkan analisis
dan perhitungan ulang yang telah dilakukan ternyata tidak ada kesalahan
perhitungan dalam hal kuantitas bahan. Artinya, bahan yang digunakan di lapangan
sudah sesuai dengan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya. Hipotesis
kedua diterima, penyebab runtuhnya bangunan adalah karena ada beban aktual yang
tidak diperhitungkan atau terjadi salah perhitungan. Bangunan yang belum
rampung proses pembangunannya itu mendapatkan beban angin berlebih sehingga
struktur tidak dapat menahan beban angin dan terjadilah keruntuhan pada
struktur tersebut.
JURNAL
4
Judul
jurnal : Analisis Gaya Gempa Pada
Bangunan Rumah Tinggal Di Wilayah Gempa Tinggi
Penulis jurnal :
Alfian Wiranata Zebua
4.1. Penentuan
Judul
Judul ” Analisis Gaya
Gempa Pada Bangunan Rumah Tinggal Di Wilayah Gempa Tinggi” sangat tepat dipilih
karena untuk menganalisis bangunan rumah tinggal yang berada pada wilayah
dengan intesitas gempa besar agar bangunan di wilayah tersebut mampu menahan
gempa yang ada.
4.2. Abstrak
Pada jurnal ini
penulisan pada Abstrak tidak cukup lengkap pad abstrak tersebut hanya berisi
hasil pengamatan yang telah dilakukan.
4.3. Pendahuluan
Berdasarkan
pendahuluaan pada jurnal, Dapat disimpulkan bahwa gempa di Kota Gunungsitoli
Kepulauan Nias sangat besar, maka sangat perlu diketahui besaran beban gempa
yang dialami oleh strukturbangunan. Gaya-gaya akibat beban gempa tersebut
digunakan sebagai dasar untuk desain bangunan baik rumah tinggal maupun untuk
peruntukan lain. Ketersediaan perangkat lunak ETABS untuk melakukan analisis
beban gempa digunakan untuk memperoleh besaran gaya pada stuktur bangunan.
4.4. Metode
Penelitian
Tahap-tahap penelitian
yang dilakukan sudah disebutkan secara detail dan disertakan gambar peta konsep
dari metode penelitian yang akan sangat membantu pembaca untuk memahami apa
yang dilakukan penulis dalam proses pengumpulan data.
4.5. Hasil
Pengamatan
Dari hasil pengamatan
di peroleh Distribusi beban gempa statik diperoleh sesuai dengan SNI 1726:2012.
Pengaruh beban gempa dinamik juga diperhitungkan. Hasil analisis struktur
diperoleh antara lain besaran gaya geser statik 1.082,64 KN dan gaya geser
dinamik, Fx = 1.057 KN dan Fy = 983,5 KN. Besaran gaya elemen kolom dan balok
juga diperoleh. Reaksi tumpuan serta perpindahan titik buhul dapat diketahui
dari hasil analisis yang dilakukan. Pada mode 5, partisipasi massa model yang
dianalisis sudah mencapai >90%. Simpangan antar lantai yang terjadi pada
model struktur tidak melebihi simpangan yang diijinkan.
JURNAL
5
Judul
jurnal : Pengaruh Rendaman Air Laut
Terhadap Kapasitas Lentur Balok Dengan Perkuatan Gfrp Akibat Beban Fatik
Penulis jurnal :
William
Link Jurnal :
https://core.ac.uk/download/pdf/77621575.pdf
5.1. Penentuan
Judul
Dalam jurnal yang di
bahas ini penulis memberikan judul, “Pengaruh Rendaman Air Laut Terhadap
Kapasitas Lentur Balok Dengan Perkuatan Gfrp Akibat Beban Fatik”. Penulis
menentukan judul ini karena Perkuatan struktur dengan GFRP merupakan salah satu
inovasi yang berkembang pada dunia konstruksi saat ini. Penggunaan material ini
cukup luas terutama pada struktur yang telah mengalami penurunan kapasitas
akibat umur,pengaruh lingkungan, ataupun pembebanan secara terus-menerus.
5.2. Abstrak
Berdasarkan absrak yang
telah saya baca dapat disimpulkan bahwa, Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis perilaku lentur balok dengan perkuatan GFRP akibat pengaruh
rendaman air laut. Pengujian dilakukan dengan pembebanan fatik dimana benda uji
dibebani secara terus-menerus hingga mengalami kegagalan. Benda uji berupa
balok beton bertulang dengan ukuran 15 cm x 20 cm x 330 cm sebanyak 4 buah.
Masing-masing benda uji diberi perlakuan yang berbeda-beda,1 balok tanpa
perkuatan GFRP,1 balok dengan perkuatan GFRP tanpa perendaman,1 balok dengan
perkuatan GFRP dengan waktu rendaman 1 bulan dan 1 balok dengan perkuatan GFRP
dengan waktu rendaman 6 bulan.Hasil pengujian menunjukkan bahwa persentase
selisih momen kapasitas yang terjadi pada balok dengan rendaman 1 bulan dan 6
bulan sebesar 11.53%.
5.3. Latar
Belakang
Berdasarkan latar
belakang yang telah saya baca, dapat disimpulkan bahwa Dewasa ini dunia
konstruksi mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah satu inovasi yang
berkembang adalah perkuatan sturktur. Perkuatan struktur merupakan hal mendasar
yang diperlukan bagi struktur yang mulai menunjukkan penurunan kapasitas
ataupun mengalami kerusakan akibat umur, pengaruh lingkungan, perubahan
pembebanan,kelemahan dalam perawatan, kejadian alam seperti gempa bumi dan
berbagai pengaruh lainnya.
5.4. Metode
Pengumpulan Data
Tahap tahap yang
digunakan penulis dalam mengumpulkan data yaitu dengan cara studi pengaruh
rendaman air laut terhadap kapasits lentur balok dengan perkuatan GFRP akibat beban
fatik.
5.5. Hasil
Pengamatan
Pemberian beban fatik
pada balok beton bertulang menyebapkan terjadinya penurunan kapasitas
lentur,hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai regangan beton,regangan
baja,regangan GFRP dan lendutan seiring dengan penambahan jumlah siklus
pembebanan. Rendaman air laut menyebabkan terjadinya penurunan kapasitas lentur
balok,hal ini dapat dilihat dari menurunnya momen kapasitas yang terjadi pada
balok dengan waktu rendaman yang lebih lama. Untuk balok dengan rendaman 1
bulan Mu sebesar 28.7952 kNm ,sedangkan balok dengan rendaman 6 bulan Mu
sebesar 25.4724 kNm.Terjadi penurunan momen kapasitas sebesar 3.3228 kNm atau
11.53%. Perkuatan balok dengan GFRP menunjukkan peningkatan kapasitas
balok,terbukti dengan kemampuan balok menerima pembebanan berulang hingga
siklus yang lebih besar.Balok dengan perkuatan GFRP memiliki kemampuan menerima
pembebanan fatik hingga siklus 1.200.0000,sedangkan balok tanpa perkuatan GFRP
hanya dapat bertahan hingga siklus 600.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar