jem.ba.tan/jêmbatan/
PENGENALAN
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk
menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api
ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk penyeberangan pejalan kaki,
kendaraan atau kereta api di atas halangan.Jembatan juga merupakan bagian dari
infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic
flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena
sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.
SYARAT-SYARAT
Struktur
jembatan yang berfungsi paling tepat untuk suatu lokasi tertentu adalah yang
paling baik memenuhi pokok-pokok perencanaan jembatan yang meliputi:
·
Kekuatan dan stabilitas struktur (structural
safety)
·
Keawetan dan kelauakan jangka panjang
(durability)
·
Kemudahan pemeriksaan (inspectability)
·
Kemudahan pemiliharaan (maintainability)
·
Kenyamanan bagi pengguna jembatan
(rideability)
·
Ekonomis
·
Kemudahan pelaksanaan;
·
Estetika;
·
Dampak lingkungan pada tingkat yang
wajar dan cenderung minimal.
PERATURAN
Peraturan
dan standar jembatan yang biasa digunakna untuk perencanaan jembatan adalah
sebagai berikut:
·
Guidelines for the Installation, Inspection,
Maintenance and Repair of Structural Supportsfor Highway Signs, Luminaires and Traffic Signals,
FHWA NHI 05-036, March 2005
·
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana
Bentang 5 m sampai 25 m denganFondasi Tiang Pancang
BAGIAN-BAGIAN KONSTRUKSI JEMBATAN
Dalam
perencanaan konstruksi jembatan dikenal dua bagian yang merupakan satu kesatuan
yang utuh yakni :
Gambar struktur atas
·
Bangunan Atas ( Super Struktur )
Bangunan
atas terdiri dari:
§ Gelagar-gelagar
utama (rangka utama), yang terbentang dari titik tumpu ke titik tumpu
lain. Gelagar-gelagar ini terdiri dari batang diagonal, horizontal dan vertical
yang membentuk rangka utama dan terletak pada kedua sisi jembatan.
§ Gelagar
melintang, berupa baja profil yang terletak di bawah lantai kendaraan, gunanya
sebagai pemikul lantai kendaraan.
§ Lantai
kendaraan, terletak di atas gelagar melintang, biasanya terbuat dari kayu
atau pasangan beton bertulang dan seluruh lebar bagiannya digunakan untuk
lalulintas kendaraan.
§ Lantai
trotoar, terletak di pinggir sepanjang lantai kendaraan dan digunakan
sebagai tempat pejalan kaki.
§ Pipa
sandaran, terbuat dari baja yang dipasang diantara tiang-tiang sandaran di
pinggir sepanjang jembatan atau tepi lantai trotoar dan merupakan pembatas dari
kedua sisi samping jembatan.
§ Tinang
sandaran, terbuat dari beton bertulang atau baja profil dan ada juga yang
langsung dipasang pada rangka utama, gunanya untuk menahan pipa sandaran.
Gambar struktur bawah
·
Bangunan Bawah ( Sub Struktur )
Bangunan
bawah terdiri dari:
§ Pilar, berfungsi
untuk menyalurkan gaya-gaya vertical dan horizontal dari bangunan atas pada
pondasi.
§ Pangkal
(abutment), pangkal menyalurkan gaya vertical dan horizontal dari bangunan
atas pada pondasi dengan fungsi tambahan untuk mengadakan peralihan tumpuan
dari timbunan jalan pendekat ke bangunan atas jembatan. Ada beberapa tipe dan
jenisabutment, yaitu:
w Tipe
gravitasi, kontruksi terbuat dari pasangan batu kali. Digunakan bila
tanah keras dekat dengan permukaan.
w Tipe
T terbalik (kantilever), kontruksi terbuat dari beton bertulang, bentuknya
langsing sehingga dalam proses pembuatannya sangat mudah dari pada tipe-tipe
yang lain.
w Tipe
dengan penopang, bentuknya kontruksinya sama dengan
tipe kantilever tetapi ditambahkan penopang dibelakangnya, yang
berguna untuk melawan pengaruh tekanan tanah dan gaya angkat (bouyvancy).
BENTUK BENTUK JEMBATAN
Gambar Jembatan Pelengkung
·
Jembatan Sederhana
·
Jembatan Gelagar Baja
·
Jembatan Gelagar Komposit
·
Jembatan beton bertulang
·
Jembatan Beton Prestress / pratekan
·
Jembatan jaringan baja bergelombang
/ corrugated stell web bridge
·
Jembatan Rangka Batang (Truss Bridge)
·
Jembatan Rangka Kaku (Rigid Frame) /
Jembatan Rahmen
·
Jembatan Pelengkung (Arch Bridge)
BEBAN YANG BEKERJA
Beban Primer
Beban
primer merupakan beban utama dalam perhitungan tegangan pada setiap perencanaan
jembatan, yang terdiri dari: beban mati, beban hidup, beban kejut dan gaya
akibat tekanan tanah.
·
Beban mati
Beban mati adalah beban yang berasal
dari berat jembatan itu sendiri yang ditinjau dan termaksud segala unsur
tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengan jembatan. Untuk menemukan
besar seluruhnya ditentukan berdasarkan berat volume beban.
·
Beban hidup
Beban hidup adalah semua beban yang
berasal dari berat kendaraan-kendaraan yang bergerak dan pejalan kaki yang
dianggap bekerja pada jembatan. Penggunaan beban hidup di atas jembatan yang
harus ditinjau dalam dua macam beban yaitu beban “T” yang merupakan beban
terpusat untuk lantai kendaraan dan beban “D” yang merupakan beban jalur untuk
gelagar.
·
Beban kejutan/Sentuh
Beban kejut merupakan factor untuk
memperhitungkan pengaruh-pengaruh getaran dan pengaruh dinamis lainnya.
Beban Sekunder
Beban
sekunder adalah beban yang merupakan beban sementara yang selalu diperhitungkan
dalam penghitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan.
·
Beban Angin
Dalam perencanaan jembatan rangka
batang, beban angin lateral diasumsikan terjadi pada dua bidang yaitu:
§ Beban
angin pada rangka utama. Beban angin ini dipikul oleh ikatan angin atas
dan ikatan angin bawah.
§ Beban
angin pada bidang kendaraan. Beban angin ini dipikul oleh ikatan angin
bawah saja. Dalam perencanaan untuk jembatan terbuka, beban angin yang terjadi
dipikul semua oleh ikatan angin bawah.
·
Gaya Akibat Perbedaan Suhu
Perbedaan suhu harus ditetapkan sesuai
dengan keadaan setempat yaitu dengan perbedaan suhu.
§ Bangunan
Baja
Perbedaan
suhu maksimum-minimum= 300C
Perbedaan
suhu antara bagian-bagian jembatan= 150C
§ Bangunan
Beton
Perbedaan
suhu maksimum-minimum= 150C
Perbedaan
suhu antara bagian-bagian jembatan=100C
Dan
juga tergantung pada koefisien muai panjang bahan yang dipakai misalnya:
Baja
ε =12x10-6/0C
Beton
ε =10x10-6/0C
Kayu
ε =5x10-6/0C
§ Gaya
Rangkak dan Susut
Diambil
senilai dengan gaya akibat turunnya suhu sebesar 150C
§ Gaya
Rem dan Traksi
Pengaruh
ini diperhitungkan dengan gaya rem sebesar 5% dari beban “D” tanpa koefisien
kejut. Gaya re mini bekerja horizontal dalam arah jembatan dengan titik tangkap
setinggi 1,80 m dari permukaan lantai jembatan.
·
Gaya Akibat Gempa Bumi
Bekerja
kea rah horizontal pada titik berat kontruksi.
·
Gaya Gesekan Pada Tumpuan Bergerak
Ditinjau hanya beban mati (ton).
Koefisien gesek karet dengan baja atau beton= 0,10 sampai dengan 0,15.
Beban Khusus
Beban
khusus yaitu beban-beban yang khususnya bekerja atau berpengaruh terhadap suatu
struktur jembatan. Misalnya: gaya sentirfugal, gaya gesekan pada tumpuan, beban
selama pelaksanaan pekerjaan struktur jembatan, gaya akibat tumbukan
benda-benda yang hanyut dibawa oleh aliran sungai.
·
Gaya sentrifugal
Konstruksi yang ada pada tikungan harus
diperhitungkan gaya horizontal radial yang dianggap bekerja horizontal setinggi
1,80 m di atas lantai kendaraan dan dinyatakan dalam % terhadap beban
“D”
·
Gaya Gesekan pada Tumpuan
Gaya gesekkan ditinjau hanya timbul
akibat beban mati (ton). Sedangkan besarnya ditentukan berdasarkan koefisien
gesekan pada tumpuan yang bersangkutan
·
Gaya Tumbukkan pada Jembatan Layang
Untuk memperhitungkan gaya akibat antara
pier (bangunan penunjang jembatan diantara kedua kepala jembatan) dan kendaraan
Gustomo Setyawan
13316112
3TA02
I Kadek Bagus Widana Putra
Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar